PIMNAS adalah singkatan dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional. PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) itu merupakan sebuah ajang kompetisi karya kreatif mahasiswa Diploma dan S1 tingkat nasional yang diadakan oleh Kemenerian Ristek-Dikti, dimana dalam ajang ini akan bertanding bermacam mahasiswa, dari bermacam jurusan, dan bermacam penjuru Indonesia. Jadi bisa dibilang ini adalah ajang paling bergengsinya para mahasiswa. Di ajang ini Mahasiswa bisa bersaing dengan mahasiswa se-Indonesia dan keeksisan universitas teruji di ajang ini.

Dalam PIMNAS yang diperlombakan adalah proposal kegiatan yang dibuat oleh Mahasiswa sesuai topik yang ada. Jadi tidak selalu membuat penelitian. Nantinya peserta PIMNAS akan dibiayain oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) atas program yang sesuai dengan proposal yang diajukan (lombakan) itu. Setiap periode tertentu, peserta akan dimintai laporan pertanggung jawaban atas aktivitas apa saja yang telah dilakukan dan detail dana yang telah digunakan. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya penyalahgunaan dana.

Topik kegiatan PIMNAS itu merupakan jenis dari PKM yang yang terdiri dari:

  • PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-M ),
  • PKM Penelitian (PKM-P),
  • PKM Kewirausahaan (PKM-K),
  • PKM Teknologi (PKM-T),
  • PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) dan
  • PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI)

 

Pimpinan Universitas, Dosen Pembimbing beserta Tim UPI yang Lolos ke PIMNAS 2018

PIMNAS Ke-31 tahun 2018 UPI meloloskan 3 tim ke Universitas Negeri Yogyakarta sebagai Tuan Rumah PIMNAS mulai dari tanggal 28 Agustus 2018 – 2 September 2018. Kita bersyukur ada 3 tim yang lolos, kita siapkan tim secara intensif. Semua hasil akan ditentukan oleh usaha kita, tim harus yakin, hal ini menjadi modal, jangan khawatir, jumlah tidak menurunkan kualitas, walaupun sedikit kita siap berkompetisi. Demikian ungkap Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., saat menyampaikan amanahnya dihadapan anggota Tim PKM UPI, para pembimbing dan pimpinan fakultas di Ruang Rapat Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (27/8/2018).

Diantara 3 tim tersebut, 1 tim diantaranya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam. Mereka adalah Isnaeni Gelda Prasetianti, Faqih Adam, Noviani Ekaningtyas dan Kakah Mudrikah. Mereka lolos melalui jenis PKM Kewirausahaan (PKM-K). Mereka memiliki ide pembuatan kaos lukis

Dr. Aas Nurasiyah selaku Dosen Pembimbing tim PIMNAS dari Prodi IEKI mengaku bangga dengan mahasiswanya. “Rasanya mengharukan ketika mendengar mahasiswa bimbingan kita lolos PKM nya, apalagi sampai bisa lolos PIMNAS, sesuatu yang masih langka untuk mahasiswa UPI, tapi terkadang juga melelahkan, karena sebagai dosen pembimbing, tentunya tidak hanya sekedar status formalitas, tapi harus juga dengan sepenuh hati berkontribusi mendampingi, mau mendengarkan, berbagi ide, membantu mencari solusi dari setiap kendala yang dihadapi mahasiswa, tapi rasa lelah itu hilang seketika melihat semangat yang ditunjukkan oleh mahasiswa kita untuk melakukan yang terbaik dari PKM yang mereka laksanakan”. Demikian ungkapan Bu Aas saat diwawancara tim humas Prodi IEKI.

Dosen Pembimbing dan Mahasiswa IEKI yang Lolos ke PIMNAS 2018

Lebih lanjut Bu Aas menambahkan, “Jadi, intinya untuk menjadi dosen pembimbing PKM butuh ketulusan, karena mungkin secara materi kita tidak dapat apa-apa, tapi menjadi bagian dari keberhasilan mahasiswa2 kita itu hal yang sangat membahagiakan. Ke depan, saya yakin mahasiswa UPI khususnya mahasiswa Prodi IEKI akan lebih banyak lagi yang bisa mendapatkan PKM Dikti dan lolos ke PIMNAS, syaratnya hanya butuh keseriusan dari Universitas untuk membina mahasiswa, juga peran dari para dosen untuk mau berbagi ide dengan mahasiswa dan meluangkan waktunya”.

Diujung wawancara, dengan berapi-api Bu Aas menyatakan, “Mahasiswa adalah masa depan bangsa, agent of change, tugas kita bersama dalam membangun idealisme dan kreativitasnya”.

Secara umum ada 3 tahapan dalam PIMNAS. Tahap pertama yakni seleksi proposal PKM. Jika proposal lolos tahap ini, program akan disetujui dan didanai oleh pihak Dikti. Setelah itu ada tahap Monitoring dan Evaluasi (MonEv). Biasanya dilakukan 4-5 bulan setelah program proposal disetujui atau didanai. Jika peserta lolos tahap Monev, maka akan masuk dalam kategori finalis PIMNAS, sebagai ajang paling bergengsi bagi para peserta. Dalam tahap ini, peserta akan bertanding lagi dengan finalis lainnya untuk memperebutkan juara emas, perak, dan perunggu. Nantinya setiap emas, perak, dan perunggu akan dihitung per universitas. Yang paling banyak mengumpulkan poin dari piala yang diperoleh, berhak mendapatkan predikat sebagai juara umum PIMNAS.